APA BENAR CINTA YANG SALAH
Dia
wanita biasa namun cintanya luar biasa
Dia
wanita sederhana namun kesetiaannya begitu mewah
Dia
wanita ya dia hanya wanita yang memiliki mimpi untuk bahagia
Dia
wanita... dia... dia... harapannya begitu sederhana
Ingin
hidup bersama orang tercinta dalam sebuah bahtera rumah tangga
Chika gadis manis yang berasal dari
keluarga sederhana ini merasa bingung dan gundah. Perasaan yang membuat dia tak
mampu berfikir ini hampir saja membuatnya lupa bahwa mengakhiri kehidupan
merupakan dosa besar.
Setahun yang lalu dia merasakan
kebahagiaan yang luar biasa, hubungan dengan kekasihnya akhirnya mendapat restu
dari kedua keluarga. Hubungan yang awalnya diam-diam, berkat kesabaran dan
kesungguhan mereka akhirnya restu itu dikantonginya.
Waktupun cepat berlalu sebagaimana sesuai
dengan adat daerah hubungan mereka akhirnya diresmikan dalam sebuah ikatan
pertunangan (boso ndesone dudutan). Dan dalam acara tersebut kedua belah pihak
juga menentukan hari pernikahan mereka.
Pasangan mana yang tak bahagia jika
mereka akan segera melangkah ke jenjang pernikahan. Namun kebahagiaan yang dia
impikan dan bayangkan kini runtuh dan itu terjadi menjelang hari pernikannya.
Di saat semua persiapan dan rancangan acara sudah siap si mempelai pria dengan seenaknya
menolak itu semua. Dia tidak menginginkan acara (resepsi) dalam pernikahan
mereka. Mereka menginginkan pernikahan ala kadarnya cukup dengan naib dan saksi
itu saja.
Mungkin kalau permintaan ini dia
sampaikan jauh-jauh hari, tidak akan merubah apapun namun semua itu dia
sampaikan setelah semua sudah matang, mulai dari undangan yang sudah siap
sampai dekorasi dan cathering juga sudah proses pemesanan. Kenapa dulu kau
meminta itu semua?? “tanya chika dengan sesenggukan. Dan dengan gampangnya kamu
membatalkannya. Apa kamu tidak memikirkan orang tuaku. Mereka susah payah
mengusahakan itu semua. Bukankah ini semua kemauanmu??”. Namun dengan enteng
sang kekasih mengatakan pokoknya dia sudah tidak menginginkan acara itu. Dia
ingin nikah dengan diam2 saja cukup keluarga dekat yang tahu, seumpama sang
gadis memaksa maka dia akan membatalkan pernikahannya. Bagai tersambar petir
rasanya Chika mendengar perkataan itu, dia tidak percaya bahwa apa yang ia
dengar itu keluar dari mulut pria yang ia cintai.
Kini perasaannya gundah, dia bingung
langkah apa yang akan dia ambil, jika dia menuruti keinginan kekasihnya maka
kehormatan serta perasaan keluarga yang ia pertaruhkan, namun bila dia tetap pada rencana awal
maka pernikahan itu mungkin tidak akan pernah ada.
EmoticonEmoticon